Aku asyik dengan duniaku
Kerja demi kerja kulakukan dengan semangat
Pergulatan mencari makna hidup terus bergelora
Tiada hari tanpa pertanyaan yang selalu berputar di kepalaku
Untuk apa aku hidup?
Aku asyik dengan duniaku
Kunikmati indahnya mentari pagi
Kunikmati sunyi malam dan gairah subuh
Kusambut tiap hariku dengan kata ‘ya…aku hidup’
Aku asyik dengan duniaku
Setiap saat aku berkhayal
Di lain waktu aku mengekspresikan khayalanku
Kusibak dedaunan berserak
Kucari permata, intan, emas, berlian di antara belukar dunia
Kubercengkerama dengan imagi-imagi dan pergolakan dunia yang tak pernah henti
Kadang aku tertawa, kecewa, sedih, bahagia
Dan tak jarang kumelesat bagai anak panah tuk penuhi gelora asa
Aku asyik dengan duniaku
Berlembar-lembar buku, dialog nurani, nafsu jiwa dan renda kata dari yang lain mewarnai laju langkahku
Semuanya membangun nilai yang menjadi lentera yang menemani perjalananku
Tiap saat kubuka mata, dunia selalu berubah
Indah, penuh kejutan sekaligus membuatku kaya
Aku asyik dengan duniaku
Dunia Ornop telah menyita sebagian besar waktuku
Dunia imagi yang masih miskin praksis
Dunia imagi penuh manusia yang kadangkala tidak menapak bumi
Dunia imagi yang dibungkus kain putih yang kadangkala terkesan suci
Namun kuyakin ada permata walau setitik
Aku asyik dengan duniaku
Kadangkala kubenturkan khayalku dengan fakta kehidupan
Petani miskin, manula, tukang bajaj, kelahiran, kekerasan, penindasan, kedengkian, mayat-mayat hidup tanpa nurani, gempita sorak anak-anak metropolitan, kematian, tatapan kasih ibuku, kesederhanaan desa……………
Warna-warninya membuatku tercenung
Dan aku tetaplah setitik debu yang haus akan jawaban-jawaban
Setitik debu yang merindukan kasih kehidupan yang illahiah
Aku asyik dengan duniaku
Dunia yang membawa hidupku penuh warna dan tak takut untuk bertanya
Granting, 12 Juli 2004
Selasa, 25 November 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar