Rabu, 24 September 2008

BELANTARA -ISME

Kembali kubertanya tentang dunia ideal impian para aktivis
Bermacam –isme terhampar luas bagai hutan belantara
Sepak terjang atas nama -isme mewarnai percaturan anak-anak negeri ini

Kutapakkan kakiku yang gelisah di antara rimbunan belukar
Sesekali kulongokkan kepalaku tuk menangkap kesejatian
Kucoba terbang tuk melihat mosaik belantara -isme dan klaim kebenaran
Berkali kutermenung Berbagai paradoks mewarnai tingkah polah manusia atas nama –ism
Purifikasi diri dilakukan dengan memperolok orang lain sesama aktivis
Makna sinergi hanyalah utopia yang menghiasi bibir-bibir yang tak henti bergerak
Egois tanpa disadari telah melingkupi perjuangan atas nama rakyat

Pletak……Sebuah ketapel menghantam kepalaku
Kuturunkan sayapku dan kutarik napas dalam
Seakan kudiingatkan oleh energi suci
Tuk menghentikan penghakimanku atas mereka
Tuk kembali melihat penghakimanku atas aku
Kembali kutarik napas dalam
Kuputuskan tuk berhenti sejenak dalam kata ‘memang sulit untuk menjadi organis dalam sebuah gerakan’

Jakarta, 10 Desember 2003, 24:00 WIB

Tidak ada komentar: